3 Cara Cerdas untuk Meminta Kenaikan Gaji

3 Cara Cerdas untuk Meminta Kenaikan Gaji

Saat ini setiap orang yang bekerja ingin mendapatkan dua hal: yaitu promosi dan kenaikan gaji. Jika kita bekerja di perusahaan dengan sistem dan aturan yang jelas, kita tidak perlu meminta untuk kenaikan gaji.

Namun, kebanyakan orang mungkin tidak mendapatkan kenaikan gaji kecuali mereka berbicara dengan bos mereka terlebih dahulu.

Pada umumnya orang sering menggunakan dua metode di bawah ini ketika meminta kenaikan gaji.

Pertama, Orang- orang yang dikenal dengan sebutan pengemis, yaitu mereka yang selalu berbicara tentang betapa banyak penderitaan yang mereka alami selama setahun bekerja dan betapa sulitnya situasi keuangan mereka.

Kedua, Orang- orang tipe pemeras, yaitu mereka yang selalu berkata 'Saya sedang dalam suasana hati yang buruk sekarang! Jika Bos tidak menaikkan gaji saya, saya akan segera keluar dari perusahaan'.

Kamu tidak boleh mengadopsi dua sikap di atas untuk meminta kenaikan gaji. Kedua metode tersebut merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan dalam hal negosiasi, karena mereka menyerahkan dasar penilaian kepada kepribadian Bos. Hal yang paling merugikan dalam negosiasi adalah menyerahkan keputusan akhir sepenuhnya kepada pihak lain.

Kedua cara tersebut bisa dikatakan sebagai situasi di mana kekuasaan terlalu berat sebelah dalam negosiasi dengan pihak lain. Oleh karena itu, penting untuk mengambil inisiatif dengan memahami secara akurat standar negosiasi.

1. Ketahui kriteria negosiasi gaji

Ketahui kriteria negosiasi gaji

Bos, saya punya pertanyaan. Apa terget yang harus saya capai agar perusahaan menaikan gaji saya?

Ini bukan tentang menanyakan berapa banyak pekerjaan yang harus Kamu lakukan untuk mendapatkan kenaikan gaji, tapi ini merupakan kriteria obyektif yang harus dilakukan penilaian oleh perusahaan. Ketika bernegosiasi dengan Bos, kita harus ingat bahwa kita lemah, karena pada dasarnya kita tidak memiliki hak atau sumber daya untuk memimpin negosiasi secara setara. Dengan kata lain, bukan masalah tentang apakah perusahaan menaikan gaji atau tidak, tetapi apakah kenaikan gaji tersebut wajar atau tidak.

Ini adalah cara terbaik bagi seorang karyawan untuk duduk di meja negosiasi dengan Bos tanpa menyakiti perasaan satu sama lain. Selain itu, karena Bos secara langsung berbicara tentang standar obyektif untuk kenaikan gaji, dia tidak dapat menolak permintaan Kamu dengan memberikan alasan secara bebas ketika Kamu sudah memenuhi standar kenaikan gaji. Oleh karena itu, standar objektif ini menjadi landasan strategis terpenting dalam proses negosiasi dengan atasan Kamu.

2. Diskusikan prestasi kerja Kamu secara terbuka dengan atasan Kamu

Diskusikan prestasi kerja Kamu secara terbuka dengan atasan Kamu

Setelah membiasakan diri dengan standar objektif perusahaan, Kamu harus membuktikan bahwa Kamu sudah memenuhi standar tersebut dengan kerja nyata atau sesuai standar yang dikatakan Bos. Namun, jika sudah berusaha dengan maksimal tetapi belum memenuhi standar, Kamu bisa melakukan 'negosiasi bersyarat '.

Contohnya: “Saya memang belum maksimal di tugas A, tapi di tugas B saya sudah menyelesaikannya dengan sangat baik bahkan melebihi standar. Bisakah saya mendapat kenaikan gaji karena kesuksesan Saya pada tugas B?

Bahkan jika Bos tidak setuju, Kamu harus bisa menegaskan bahwa kamu telah tampil luar biasa dalam tugas B dan berharap mendapatkan bonus yang sesuai. Pada saat seperti ini, penting untuk melaporkan kinerja Kamu sedekat mungkin dengan standar objektif yang dinyatakan oleh Bos.

3. Menyajikan visi masa depan kepada Bos

Menyajikan visi masa depan kepada Bos

Saat meminta kenaikan gaji, mayoritas orang fokus pada seberapa putus asa mereka bekerja dan seberapa baik yang mereka lakukan di masa lalu. Tapi sejujurnya, Bos bisa dengan mudah melupakan kinerja baik Kamu di masa lalu, fokuslah pada apa yang akan kamu lakukan kedepan terhadap perusahaan. Karena itu, pada tahap ini, Kamu perlu menunjukkan visi masa depan kepada Bos.

Mendapat kenaikan gaji seharusnya tidak menjadi satu-satunya tujuan dalam negosiasi. Kalaupun kenaikan gaji tidak berjalan mulus selama proses negosiasi, setidaknya kita me ngetahui standar kenaikan gaji bos dan memperoleh persetujuan lisan dari bos, sehingga selama standar terpenuhi, kenaikan gaji bisa dimungkinkan. Inilah hasil yang sesungguhnya dari negosiasi ini.

Tiga metode di atas sejauh ini tidak harus dilakukan secara berurutan. Jika Kamu mengharapkan kenaikan gaji di akhir tahun, Kamu harus mulai berhati-hati dengan langkah pertama pada pertengahan tahun. Sebab, setelah mengetahui standarnya, masih ada waktu setengah tahun untuk lebih meningkatkan kinerja, sehingga standar kenaikan gaji yang diusulkan pada Bos punya peluang lebih besar.

Posting Komentar untuk "3 Cara Cerdas untuk Meminta Kenaikan Gaji"